Memiliki kamera DSLR atau kamera Mirrorless adalah hal yang sangat penting bagi para pecinta fotografi. Namun, memiliki kamera saja tidak cukup. Anda juga perlu lensa yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Meskipun biasanya kamera baru sudah dilengkapi dengan lensa kit standar, terkadang lensa kit ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fotografi Anda. Karena itulah, ada begitu banyak jenis lensa yang tersedia di pasaran untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Setiap jenis lensa memiliki keunggulannya sendiri, dan harganya pun bervariasi. Semakin canggih dan spesialisasinya, semakin mahal pula harganya. Jadi, jika Anda menginginkan lensa yang lebih canggih dan khusus, Anda perlu bersiap-siap untuk merogoh kocek lebih dalam.
Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak selalu harus membeli lensa baru. Lensa kamera bekas juga bisa menjadi pilihan yang baik, asalkan Anda teliti sebelum membelinya. Pastikan lensa bekas yang Anda pilih dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik sebelum melakukan transaksi. Dengan begitu, Anda dapat memiliki lensa berkualitas tanpa harus mengeluarkan uang terlalu banyak. Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi opsi lensa bekas yang tersedia di pasaran.
Tips Sebelum Membeli Lensa
Kemampuan fotografi Anda telah berkembang dan kini Anda merasa siap untuk melangkah lebih jauh. Lensa apa yang sebaiknya Anda pertimbangkan? Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai konsep penting yang harus Anda ketahui sebelum membeli lensa kamera. Mari kita mengungkap jargon-jargon yang seringkali membingungkan dan berbagi tips tentang fitur-fitur yang perlu Anda perhatikan.
1. Panjang Fokus
Panjang fokus adalah salah satu karakteristik utama dari lensa kamera yang perlu Anda pahami dengan baik. Hal ini menentukan seberapa banyak pemandangan yang dapat Anda tangkap dalam bingkai foto Anda. Panjang fokus lensa memberikan informasi tentang sudut pandangnya, yaitu seberapa banyak area yang dapat direkam dalam bingkai foto dan seberapa besar subjek akan muncul dalam gambar.
Panjang fokus yang lebih pendek akan memberikan sudut pandang yang lebih lebar, sementara panjang fokus yang lebih panjang akan menghasilkan sudut pandang yang lebih sempit. Mari kita kategorikan lensa berdasarkan panjang fokusnya:
Kategori Lensa:
- Sudut Ultra Lebar: Panjang fokus 24mm ke bawah
- Sudut Lebar: Panjang fokus 35mm ke bawah
- Standar: Panjang fokus 40mm hingga <70mm
- Telefoto Sedang: Panjang fokus 70 hingga 135mm
- Telefoto: Panjang fokus >135mm
- Super Telefoto: Panjang fokus 400mm ke atas
Lensa kit umumnya menawarkan rentang sudut lebar hingga telefoto sedang dalam pemandangan. Misalnya, lensa RF-S18-45mm f/4.5-6.3 memiliki sudut pandang setara dengan 28,8mm hingga 72mm pada kamera dengan sensor APS-C. Jika Anda ingin menangkap lebih banyak pemandangan daripada yang bisa dilakukan oleh lensa kit Anda, Anda mungkin ingin mencari lensa sudut ultra lebar. Sementara jika Anda ingin mengabadikan subjek jauh dengan lebih besar, lensa telefoto atau super telefoto akan menjadi pilihan yang baik.
2. Faktor Krop
Jika Anda menggunakan kamera dengan sensor APS-C, penting untuk memahami konsep “faktor krop”. Ini karena sensor gambar APS-C yang lebih kecil merekam lebih sedikit pemandangan dibandingkan dengan sensor full-frame. Oleh karena itu, panjang fokus lensa pada kamera APS-C perlu dikalikan dengan faktor 1,6x untuk mendapatkan sudut pandang efektif bingkai penuh.
Misalnya, jika Anda menggunakan lensa dengan panjang fokus 50mm pada kamera APS-C, sudut pandang efektifnya akan setara dengan 80mm pada kamera full-frame. Ini dapat memengaruhi cara Anda memilih lensa dan sudut pandang yang sesuai untuk kebutuhan fotografi Anda.
3. Aperture Maksimum
Aperture maksimum adalah pengaturan yang memengaruhi kedalaman bidikan (depth-of-field) dan jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Aperture terdiri dari sejumlah bilah lensa yang dapat diubah untuk mengontrol pencahayaan. Aperture terbesar yang memungkinkan disebut “aperture maksimum” dan diukur dalam angka f-stop (f-number). Aperture yang lebih kecil memiliki angka f-stop yang lebih rendah, yang memungkinkan lebih banyak cahaya masuk dalam waktu yang singkat.
Aperture maksimum yang lebih besar memungkinkan pengaturan depth-of-field yang lebih dalam dan bokeh yang lebih intens (efek latar belakang buram). Ini juga meningkatkan fleksibilitas dalam pengaturan kecepatan rana dan ISO. Lensa dengan aperture maksimum yang besar juga meningkatkan performa autofocus.
4. Lensa Prime dan Lensa Zoom
Ada dua jenis utama lensa yang perlu Anda pertimbangkan: lensa prime dan lensa zoom. Lensa zoom memungkinkan Anda untuk mengubah panjang fokus dengan memutar cincin zoom, sementara lensa prime hanya memiliki satu panjang fokus tetap.
Lensa zoom biasanya lebih nyaman karena Anda dapat mengubah sudut pandang tanpa perlu mengganti lensa. Namun, lensa prime memiliki aperture maksimum yang lebih besar, sehingga cocok untuk menciptakan efek bokeh yang indah dan memotret dalam kondisi minim cahaya.
5. Lensa Zoom Aperture Variabel dan Konstan
Lensa zoom dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan aperture mereka: lensa zoom aperture variabel dan konstan. Lensa zoom aperture variabel memiliki aperture maksimum yang berubah dengan panjang fokus, sementara lensa zoom aperture konstan memiliki aperture maksimum yang tetap, tidak peduli panjang fokus yang digunakan.
Lensa zoom aperture variabel biasanya lebih ringan dan terjangkau, cocok untuk pemotretan dalam kondisi pencahayaan baik. Di sisi lain, lensa zoom aperture konstan menawarkan kualitas gambar yang lebih baik dan sering digunakan oleh fotografer profesional.
6. Jarak Fokus Terdekat dan Pembesaran Maksimum
Untuk fotografi makro dan close-up, penting untuk memperhatikan jarak fokus terdekat dan pembesaran maksimum pada lensa. Jarak fokus terdekat adalah jarak minimum di mana lensa dapat fokus dengan baik pada subjek, sementara pembesaran maksimum mengukur sejauh mana lensa dapat memperbesar subjek dalam gambar.
Jika Anda tertarik dalam fotografi makro, carilah lensa dengan jarak fokus terdekat dan pembesaran maksimum yang tinggi untuk hasil yang memuaskan.
7. Mengoptimalkan Potensi Fotografi Anda dengan Extender Lensa
Apakah Anda seorang penggemar fotografi yang selalu mencari cara baru untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam mengabadikan momen indah alam liar? Jika ya, maka Anda mungkin ingin mempertimbangkan penggunaan extender lensa. Extender, atau yang juga dikenal sebagai teleconverter, adalah perangkat yang akan membantu Anda meningkatkan jangkauan lensa telefoto Anda, memberikan Anda lebih banyak pilihan untuk menangkap gambar-gambar yang luar biasa. Mari kita telaah lebih dalam mengenai extender lensa ini.
Meningkatkan Rentang Fokus Anda Extender bekerja dengan cara yang cukup sederhana, yaitu dengan memperpanjang panjang fokus lensa Anda ketika dipasangkan. Besarnya peningkatan ini ditunjukkan oleh nama extender tersebut. Misalnya, jika Anda menggunakan Extender RF2x dengan lensa RF100-400mm f/5.6-8 IS USM, Anda akan melihat perpanjangan rentang fokus dari 100 hingga 400mm menjadi luar biasa, yaitu 200 hingga 800mm. Hasilnya? Anda akan mendapatkan kemampuan untuk mengambil gambar close-up burung dan satwa liar yang begitu memukau. Keuntungan lainnya adalah keduanya cukup portabel dan tersedia dengan harga yang terjangkau, sehingga Anda dapat dengan mudah mencapai jangkauan yang lebih jauh jika diperlukan.
Namun, ada dua hal yang perlu Anda pertimbangkan saat menggunakan extender:
- Kompatibilitas dengan Lensa Extender hanya dapat digunakan dengan lensa-lensa tertentu. Oleh karena itu, pastikan Anda membeli extender yang kompatibel dengan lensa yang Anda miliki atau yang ingin Anda beli. Ini akan memastikan bahwa Anda dapat mengoptimalkan extender untuk menghasilkan gambar yang tajam dan berkualitas tinggi.
- Pengurangan Aperture Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa penggunaan extender akan mengurangi aperture maksimum lensa Anda. Extender 1.4x akan mengurangi aperture sebanyak 1 f-stop, sementara extender 2x akan menguranginya sebanyak 2 f-stop. Oleh karena itu, lensa dengan aperture maksimum yang lebih besar akan lebih fleksibel saat digunakan dengan extender. Lebih banyak cahaya yang dapat masuk ke dalam lensa akan membantu kinerja fokus otomatis Anda, terutama dalam kondisi pencahayaan yang rendah.
Jadi, jika Anda ingin mengambil foto-foto luar biasa dengan jangkauan yang lebih jauh, pertimbangkanlah untuk menggunakan extender lensa. Pastikan Anda memilih extender yang kompatibel dengan lensa Anda dan siapkan diri untuk menjelajahi dunia baru dalam fotografi alam liar.
Dalam memilih lensa kamera yang kedua, pertimbangkan dengan baik panjang fokus, faktor krop, aperture maksimum, jenis lensa (prima atau zoom), tipe aperture (variabel atau konstan), serta kemampuan untuk fotografi makro dan close-up. Setiap fitur lensa memiliki dampak besar pada jenis gambar yang dapat Anda hasilkan. Dengan memahami konsep-konsep ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam investasi peralatan fotografi Anda. Semoga artikel ini membantu Anda lebih memahami dunia lensa kamera yang semakin menarik.